Kebaikan Terakhir


Oleh Jarjani Usman
”Ya, Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang salih terhadap yang telah aku tinggalkan (QS. Al-Mu’minun: 99-100).
Tak sedikit orang yang merasa berat hati dalam beramal. Seperti tak mau bersedekah, meskipun berharta banyak. Atau bersedekah, tetapi memilih barang yang paling tak bernilai seumpama koin kecil. Itu bisa bermakna adanya keberatan di hati dalam menolong diri sendiri dan belum sepenuhnya mengimani firman Allah.
Padahal Allah telah memastikan dalam Alquran bahwa barangsiapa berbuat baik, seperti bersedekah kepada orang lain, maka sama halnya ia berbuat baik kepada dirinya sendiri. Allah berjanji akan membalas dan bahkan melipatgandakan segala yang dipinjamkan kepada-Nya.
Bahkan, kalau mengingat umur yang tak tahu kapan akan berakhir, sepatutnya dalam beramal kita dianjurkan untuk menganggapnya yang terakhir. Bila tiba-tiba mau datang menjemput, ada amalan yang dilaksanakan secara maksimal dan hati yang ikhlas karena Allah. Semoga kita terbiasa beramal demikian.

0 Response to "Kebaikan Terakhir"

Post a Comment